Kepala Subbagian Pengadaan dan Perencanaan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kulon Progo Bambang Sutrisno, Senin (13/11), di Wates, mengatakan tahun ini pihaknya hanya membuka formasi untuk honorer saja, sesuai dengan instruksi pemerintah pusat. Jumlah formasi yang disediakan untuk tenaga strategis hanya 211, sisanya untuk tenaga pendidik dan kesehatan.
Bambang menuturkan, penetapan formasi tersebut menimbulkan masalah baru karena tenaga CPNS yang lolos seleksi tahun 2005 masih belum menerima surat keputusan (SK).
"Belum diterimanya SK hingga sekarang membuat nasib mereka terkatung- katung. Proses rekrutmen mereka saja belum selesai, tetapi sudah harus merekrut CPNS baru," kata Bambang.
Terhambat
Sampai saat ini, masih belum ada kejelasan kapan SK para CPNS tersebut turun. Mandeknya pengeluaran SK, lanjut Bambang, juga membuat manajemen kepegawaian di daerah terhambat. "Karenanya, kami minta pemerintah pusat segera memberikan kejelasan. Keterlambatan SK ini bisa memicu kecemburuan antara CPNS 2005 dan CPNS yang lolos seleksi tahun 2006," ujarnya.
Untuk Kulon Progo, jumlah tenaga honorer mencapai 1.806 orang. Jika dikurangi dengan mereka yang lolos pada seleksi CPNS 2005, yakni 241 orang, maka tenaga honorer yang masih harus diangkat adalah 1.565 orang. Jika Peraturan Pemerintah Nomor 48 yang membatasi syarat umur tidak diubah, target pengangkatan hingga tahun 2009 akan sulit tercapai.
"PP tersebut memberikan batasan umur dan masa kerja. Kedua syarat ini sulit dipenuhi bagi mereka yang umurnya di atas ketentuan. Karena sifatnya menghambat, PP tersebut harus diubah terlebih dahulu," tutur Bambang.
Secara terpisah, Kepala BKD Kota Yogyakarta Sulachah mengaku belum menetapkan formasi CPNS untuk tahun 2006. "Sekarang masih kami bahas dan masih belum final. Kemungkinan dalam beberapa hari ke depan keputusan formasinya sudah ada," ucapnya. (ENY). Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar